Tibang berasal dari kata ti (siti) panggilan seorang perempuan, bang (azan : bahasa Aceh).
Alkisah pada suatu ketika pada masa penjajahan belanda terjadi pertempuran yang besar di sekitar benteng kuta kaphe yang tidak jauh dari lokasi Gampong Tibang saat sekarang, pada saat peretempuran berlangsung seluruh kaum laki-laki Gampong Tibang dan sekitarnya menuju medan pertempuran. Hingga suatu saat masuklah waktu shalat sementara tidak ada satu orang pun laki-laki ditempat tersebut, karena nilai agama yang sangat tinggi timbullah inisiatif seorang perempuan bernama Siti mengumandangkan azan. Kejadian tersebut berulang kali terjadi pada saat kejadian demikian terjadi, sehingga dinamakanlah wilayah tersebut Gampong Tibang.
Menurut keterangan orang tua Gampong Tibang, Gampong Tibang dulunya merupakan salah satu dari tujuh gampong yang menjadi wilayah gampong tibang sekarang, keenam gampong yang lain bergabung dikarenakan Talo (kalah karena tidak ada lagi penduduknya ).Keenam gampong talo tersebut yaitu :
1. Meulagu
2. Cot Mee
3. Neuheun
4. Lampoh Tarom
5. Dayah
6. Lam Tanjong